Sabtu, 01 November 2008

Pergantian = menyakitkan ?

Aku sudah resmi bukan menjadi bagian dari OSIS lagi. Resmi sejak tanggal 28 Oktober 2008. Sudah waktunya pensiun. Dan setelah aku, sebagai protokol, mengucapkan 'upacara selesai, pasukan dibubarkan', air mata udah nggak bisa ditahan untuk keluar.

Masih keinget jelas di otakku, setahun lalu, aku tersenyum bangga begitu diresmikan jadi seorang OSIS. Dan sekarang, aku merasakan kebanggaan adik" kelasku, begitu nama mereka disebutkan satu per satu sebagai anggota OSIS.

Upacara selesai, keesokannya adalah LDKS. Acara demi acara diadakan. Dan tanpa aku sadari, aku merasa marah pada adik" kelasku. Merasa posisiku terlalu cepat digantikan. Aku jadi tau, kenapa dulu kakak" kelasku begitu ketus wajahnya melihat angkatanku akan naik jabatan. Rasanya nggak rela gitu.

Pulang LDKS, mampir sebentar ke ruang OSIS, Kurasakan ruangan itu kini amat berarti dan penuh kenangan bagiku. Tempat rapat, ngumpul, parti dan lain sebagainya. Semua serasa di flashback.

Kata ibuku tersayang, hidup itu perlu pergantian. Dan kadang pergantian itu menyakitkan. Perlu kelapangan dada dan kerelaan yang tinggi.
Dan mungkin aku kurang mempunyai kelapang dada dan kerelaan itu.

Kurasa, aku tidak sendirian mengalami hal itu. Banyak dari kami (mungkin bahkan semua), merasa nggak pengen meninggalkan semua yang kita lalui.

Lalu aku ingat. Satu yang kita lalui terkadang lebih indah bila kita lalui cuman sekali. Justru krn terjadi cuman sekali itu, semua jadi terasa lebih 'ada' di hati.

Kali ini aku berdoa, semoga aku selalu mengingat hal ini. Hidup penuh pergantian. Aku harap, pergantian kali ini merupakan pergantian yang lebih baik.

Semua juga berharap begitu kan?