Kamis, 25 Desember 2008

Baskoro (Unforgettable Name!)

Sering aku dan beberapa anak lainnya yang satu SD bercerita pada teman” sekelas tentang masa SD kami. Mulai dari aku dan Lia yang dimarahin sama guru IPA gara” ketawa gak berenti” abis dengerin Nezha ngoceh, sampe all about Baskoro. Wah wah, siapa lagi itu Baskoro? Ini dia ceritanya.

Baskoro adalah teman sekelasku ketika di kelas 6 SD. Hidupnya amat sengsara, karena dijauhi teman sekelas. Oke, awal cerita ini adalah ketika aku yang berasal dari kelas 5 B, kelas nggak unggulan, masuk ke kelas 6 B, kelas yang katanya unggulan. Di sana, aku bertemu dengan teman”ku di kelas 4 yang terpisah gara” masuk ke kelas yang berbeda denganku di kelas 5. Nah, teman”ku ini memberitahuku tentang Baskoro, cowok berkulit putih mayat, bermata sipit, bertubuh kurus dan bersuara ‘sroott’ menjijikkan setiap kali dia menghirup napas.

‘Tau gak seh, Il, dia itu pernah naro ingus di kertas en kertasnya dibiarin dalam keadaan ngebuka di atas meja! Agung yang geblek itu megang en nanya: Bas, ini apaan?, Baskoro langsung nyengir sambil bilang: Itu ingusku!’ kata salah Melia yang merupakan pimpinan Baskoro’s Hater. Aku yang nggak tau apa” cuman bergidik ngeri. Najis! pikirku jijik. Dan mulai detik itu aku membenci dan menjauhi Baskoro.

Aku berjalan dengan senyum lebar seperti biasanya dan menuju ke kelas 6 B. Tap. Seisi kelas menyambutku. ‘Hahaa… Selamat, Il!’ sambut Agung dengan mata bersinar menyebalkan. ‘Kenapa?’ tanyaku bingung. ‘Kemarin pas kamu nggak masuk, ada pembagian tempat duduk! Nah, kamu dapet tempat di samping Baskoro!’. Setelah denger kalimat itu, rasanya aku mau pingsan.

Guru kelasku yang bijak membuat aturan tempat duduk rolling. Jadi, aku hanya duduk sebangku dengan Baskoro selama satu hari, karena hari lainnya aku akan duduk dengan anak di seberangku. Sementara Baskoro bakal duduk dengan anak dua baris di depan kami: Nopi. Aku cukup bersyukur akan kebijakan guru kelasku. Dengan begitu, aku nggak akan lama duduk tersiksa dengan Baskoro (meski bagiku sehari sebangku dengannya cukup menyiksa!).

Jam pertama adalah pelajaran IPA. Aku sedang asyik mengerjakan tugas. Kelas sedang hening. Mungkin karena ini masih jam pertama kali ya. Di tengah keasyikanku itu, sebuah suara menggetarkan hati, sampai di telingaku. Shroott. Sebuah tarikan napas panjang yang diikuti dengan bunyi cairan kental yang terhirup. Hooek! Aku melirik Baskoro dengan wajah jutek plus jijik. Tampangnya puas banget! Aku makin merinding.

Satu hari yang panjang itu akhirnya selesai juga. Di hari itu juga Guru IPA kami telah membuat diriku bahagia. Dia marahin Baskoro! Hihihi. Aku tersenyum gembira, melihat tampang Baskoro pas dimarahi tadi (jahat banget ya…?).

Suatu hari, Baskoro diejekin sama Lia (sobatku yang judes ntu). Baskoro nggak terima. Dia ngelempar buku ke arah Lia sambil nangis. Berhubung Lia ada di sebelahku, dan lemparan Baskoro nggak terlalu keras, maka akulah yang kena lemparannya. Aku langsung ngamuk. Aku ejekin aja dia sekalian. ‘Heei, ada yang jualan cowok cengeng yaa…? Kok ada cowok yang nangis di sini?!’ teriakku lantang. Dan darah di ubun” Baskoro makin mendidih. Dia melempar bulpen ke arahku yang sedang berputar” sambil mengejek”nya. Bulpen itu tepat mengenaiku. Aku jadi ikut marah. ‘Heh, kamu itu cowok cengeng! Nggak bakalan ada cewek yang doyan sama kamu! Bahkan Risa juga nggak doyan sama cowok nangisan en bikin jijik kayak kamu!’ kataku berang. Baskoro yang naksir Risa, (Risa adalah teman paling sabar yang pernah kutemui di dunia. Dia adalah si pembela kebenaran. Selalu belain Baskoro dengan kalimat: Hei, jangan gitu ta!) menangis makin keras. Dia kalah!

Sehabis sholat di musholla, aku ke kelas. Kelas sudah sepi. Semua anak cowok udah pada pulang. Yang tertinggal hanya anak” cewek. Dan kemudian kutemukan tas, sepatu, kursi dan mejaku berantakan. Aku tau ini perbuatan siapa. Baskoro si cengeng. Aku marah. Si Nopi, asistenku yang setia, juga ikut marah. Dia ngebantu aku menyembunyikan kursi dan meja Baskoro. Esoknya, kulihat dia mencatat pelajaran sambil berdiri.

Ketika metode duduk rolling selesai, guru kelasku membuat metode baru. Kelasku dibagi jadi beberapa kelompok. Dan kursi” di kelas dibuat melingkar, membentuk enam kelompok. Tapi, tak ada kelompok yang mau menampung Baskoro. Jadi, Baskoro menyeret bangku dan kursinya di tengah kelas. Sendirian. Wah, mandiri sekali dia.

Musuh terbesar Baskoro adalah Melia, cewek pinter nggambar yang berjiwa cowok. Melia juga merupakan pembenci Baskoro. Apapun yang disentuh Baskoro, sebisa mungkin dihindarinya.

Suatu hari, Baskoro bertengkar sama Melia. Dibentur”kannya kepalanya ke meja. Tapi mungkin karena dia takut terluka, dia membenturkannya dengan pelan”. Hihi. Setelah puas membenturkan kepalanya dengan slow motion, dia menggesekkan mistar kayu papan tulis ke pergelangan tangannya dengan air mata yang nggak berhenti keluar. Melia yang melihatnya langsung menyodorkan cutter kepadanya sambil bilang: ‘Kalo mau bunuh diri pake ini aja, Bas! Biar cepet matinya!’. Mendengar kalimat itu, Baskoro makin keras menggesekkan mistar kayunya. Belum puas juga, dia menyobek buku catatan IPA-nya menjadi serpihan kecil”. Dan kemudian guru IPA-ku yang terkenal sentimentil pada Baskoro langsung memarahinya habis”an. Baskoro, dengan wajah menyesal, mencoba menyatukan kembali serpihan” kertas itu dengan… lagi” dengan air mata berlinangan!

Risa hanya bisa menatapnya iba sambil berbisik pelan, ‘astaghfirullah…’, sementara anak” sekelas menatap Baskoro dengan pandangan rasain-lu!

Kekejaman kami pada sosok Baskoro masih banyaaaakk sekali, yang nggak mungkin kubuat list-nya di sini. Dan akhirnya kebiadaban kami selesai di penghujung SD. Kami disadarkan oleh Pintu Hidayah-Nya. Akhirnya, berbondong”lah kami menemui Baskoro dan meminta maaf padanya dengan mata sembab penuh penyesalan (mungkin yang belum minta maaf ke dia cuman Melia!). Untunglah dia maafin kami, kalo nggak, nggak mungkin aku menceritakan kisah ini sambil ketawa” begini.


Yah, manusia tak luput dari dosa dan khilaf kan, Bas? Tapi gara” kekejaman kami dan penderitaanmu itu, ‘Baskoro’ jadi unforgettable name! Hihihihi.

Teman Yang Terlewatkan

Selama tiga tahun di SMP, hidupku selalu dipenuhi dengan wajah itu” saja. Murid kelasku memang nggak pernah berbeda. Gak tau deh, apa maksud guru” membiarkan kami satu kandang selama tiga tahun.

Tapi itu yang bikin kita semua makin kompak. Makin lama makin ngerti sifat luar dalem temen”ku. Waro, misalnya. Dulu, pertama kali kelas tujuh, dia dikenal suka ngambek ga jelas gitu. Pas hari pertama pelajaran ada pelajaran PPKn yang gurunya bernama Pak Imam (guru yang lumayan sableng, dan kalo ngomong pasti bikin ngakak lemes, meskipun yang diomongin jayus juga). Nah, si Waro ini kena ledekannya Pak Imam, gara” pas disuruh baca beberapa baris tulisan di buku PPKn suaranya ga keluar. Bahasa jahatnya ngomong dipek dewe alias nggremeng. Hihi. Tau ledekannya apa?
‘Siti Munawaro ya? Siti artinya lemah, Munawaro artinya got. Jadi kalo digabungin lemah (pasir ato tanah) yang ada di got.’ Hahaaii… Anak” langsung ketawa iblis. Si Waro? Nangis tanpa suara. Pernah juga, si Waro disindir” sampe nangis oleh si Nopi gara” Waro ngambek dan nggak ngebolo Dira dan Sari. Bener” cupu!

Nggak disangka, sekarang Waro yang ngambekan dan punya sifat anak SD banget itu, udah berubah. Kalo dulu dia disenggol dikit aja langsung teriak” marah, sekarang dia… ya tetep gitu. Hihi. Tapi teriak”nya diiringi ekspresi marah yang dibuat”. Waro yang cupu udah jadi Waro yang ‘kenal’ cowok dan hobi nongkrong di depan pintu kelas buat ngecengin anak SMA yang main basket di lapangan. Ckckck ^^. Waro juga jadi cewek tegas penegak keadilan dan kesejahteraan kelas. Dan itu dimanfaatin oleh guru kelas kami. Waro dijadiin bendahara kelas! Setiap kali ketemu dengan Waro, pesan yang dia lontarkan selalu sama: ‘Ilma, angan lupa besok bayar kas!’. Sebelum berangkat LDKS, anak” lain pada bilang ‘Ati-ati di jalan yaa…’, sementara Waro masih teguh pada kalimat handalnya: ‘Ilmaa… abis pulang LDKS bayar kas ya!’.

Haduh, aku langsung berpikir, kalo dipeseni kalimat kayak gitu mana mungkin perjalanan LDKS-ku bisa lancar?! Alhamdulillahnya, omongan Waro tidak berpengaruh sama sekali dengan kelancaran perjalananku. Meskipun setelah pulang dari LDKS dan papasan dengannya dia masih mengucapkan kalimat sakti itu, menggantikan kalimat sambutan ‘selamat datang kembali’. Huff.

Nah, balik lagi ke kelasku. Dulu, jumlah pertama kami adalah tiga puluh empat. Tapi kemudian setelah seminggu di kelas 7 E, muncul anak pindahan dari kelas 7 C dan 7 D: si Maulida dan si Yulia. Nah, setengah semester kemudian, muncul anak pindahan lagi: Rizal.

Di kelas 8, hari pertama masuk, tiba” ada anak kelas sebelah nyelonong masuk dan langsung duduk di salah satu bangku yang ada di kelas kami. Sekelas langsung pada heboh. Siapa nih anak…? pikir kita bingung. Yap, ini murid pindahan lagi: Farah.
Terakhir, anak pindahan dari kelas tetangga, 9 C: Arizka atau Titha atau Thaz (begitu ia tulis namanya di cover depan bindernya). Sementara kelas 9 C dan kelas 9 D juga dapet murid baru yang pindahan dari sekolah lain. Dan akhirnya jumlah kami adalah empat puluh kurang satu. Tiga puluh sembilan.

Lima anak pindahan kelas lain ini sekarang sudah menjadi warga kelas kami secara sah. Mereka sudah bercampur baur sama anak” lainnya. Punya banyak teman sehati tanpa susah payah.

Sementara, masih ada beberapa anak yang merupakan murid asli kelasku yang sampai sekarang masih belum bisa bercampur dengan yang lainnya. Terasing. Siapa aja mereka? Sebut saja mereka Hasir, Hanyuk, Fajar, dan Iin.

Hasir : Orang asal Jakarta dengan tingkah hiperaktif ala anak kecil yang kelakuannya itu disebelin temen sekelas. Sering nggak kerjain tugas, PR, dan catatan. Ulangannya juga lebih sering remidi daripada lolosnya. Hobi dipanggilin sama guru BP. Suka lupa nggak bawa buku pelajaran. Dan punya kebiasaan main lompat” meja dan kejar-kejaran.
Hanyuk : Cowok tinggi yang wajahnya buego banget (hihihi). Kalo ditanyain ‘Nyuk, bukumu mana?’, wajah begonya dimunculin dan dia langsung jawab: ‘ha?’ sambil garuk”. Aneh deh pokoknya.
Fajar : Kalo diibaratin, nih anak persis banget sama Pasar Malam yang bangkrut. Dulu rame, sekarang sunyi. Saking sunyinya, sering nggak nyadar dia masuk apa nggak. Dan kalo kebetulan ketemu dia, aku langsung tertegun dan spontan bilang: ‘Loh, kamu masuk?’.
Iin : Seorang cewek yang dulunya punya banyak temen. Mungkin gara” sifatnya itu kali ya, dia jadi dijauhin sama anak” lainnya. Katanya sih, selain som” alias sombong, dia juga diberitakan permintaannya selalu dikabulin ortunya. Ada yang pernah cerita ke aku gini: ‘Eh, tau gak, si Iin itu kalo sakit dikit, ayahnya pasti langsung nanya: Kamu pengen apa sih, In?, en Iin-nya langsung jawab: Aku pingin motor, yah. Dan motor langsung dibelin ma ortunya. Pas sakit lagi, ayahnya nanya lagi: Kamu mau apa sih, In?, en Iin-nya jawab: Aku pingin laptop, yah. Dan laptop langsung ada di tangannya.’ Aku langsung melongo. Ya ampun, kalo gitu enak banget si Iin, sakit pilek dikit dia langsung bisa ngomong ‘pingin beli rumah, yah’. Dan besoknya, sebuah rumah siap huni berdiri megah di samping kamarnya. Tuan puteri banget tuh.

Empat orang ini memang paling susah dapet temen. Yang Hanyuk sih udah lumayan. Dia dapet temen gara” selalu menang lawan adu ponco lawan anak” cowok di kelas. Si Fajar juga begitu, lumayan deket sama anak” lainnya gara” kerajinannya dan tampang culunnya (^^). Nah, yang tertinggal cuman dua orang: Hasir dan Iin.
Kalo aku pikir sih, mereka bener” kasian. Bikin aku iba. Tapi kalo liat mereka kayak gimana, jadi ilang iba-ku.
Dua orang ini memang cocok dijuluki ‘Yang Terlewatkan’. Kadang aku yakin akan pikiranku kalo mereka berdua nggak sekangen anak” lainnya akan kenangan di SMP. Aku benar” berpikir bagaimana caranya membuat persahabatan itu tergores di hati mereka. Membekas. Bukan hanya sebuah kata tanpa arti yang hanya omong kosong dari orang” sok tau.

Sekolah akan berakhir lima bulan dari sekarang. Cepat atau lambat, perpisahan akan segera menjelang. Aku tak mau menyia-nyiakan waktu yang sedikit itu. Aku nggak mau esok masih melihat Iin duduk di pojok tanpa kata, tanpa teman. Aku nggak mau esok masih melihat Hasir yang terlupakan, menyingkir dari tawa anak” lainnya.

Aku ingin semua hidup bersama. Bergandengan. Bukan individual. Apa perlu diciptakan rantai yang mengikat semua orang agar mereka semua tetap berjalan bersama, tanpa meninggalkan yang lainnya? Kuharap pula, Hasir, Iin dan teman” terlewatkan lainnya berlari menyusul kami, agar tak tertinggal di belakang, dan bisa mendapat tempat untuk bergandeng bersama…

Agar kata persahabatan yang dirasakan teman” lainnya juga dirasakan oleh mereka. Kuharap, itu semua terjadi. Bukan mimpi.



Bersama, tentu lebih indah

Sabtu, 01 November 2008

Pergantian = menyakitkan ?

Aku sudah resmi bukan menjadi bagian dari OSIS lagi. Resmi sejak tanggal 28 Oktober 2008. Sudah waktunya pensiun. Dan setelah aku, sebagai protokol, mengucapkan 'upacara selesai, pasukan dibubarkan', air mata udah nggak bisa ditahan untuk keluar.

Masih keinget jelas di otakku, setahun lalu, aku tersenyum bangga begitu diresmikan jadi seorang OSIS. Dan sekarang, aku merasakan kebanggaan adik" kelasku, begitu nama mereka disebutkan satu per satu sebagai anggota OSIS.

Upacara selesai, keesokannya adalah LDKS. Acara demi acara diadakan. Dan tanpa aku sadari, aku merasa marah pada adik" kelasku. Merasa posisiku terlalu cepat digantikan. Aku jadi tau, kenapa dulu kakak" kelasku begitu ketus wajahnya melihat angkatanku akan naik jabatan. Rasanya nggak rela gitu.

Pulang LDKS, mampir sebentar ke ruang OSIS, Kurasakan ruangan itu kini amat berarti dan penuh kenangan bagiku. Tempat rapat, ngumpul, parti dan lain sebagainya. Semua serasa di flashback.

Kata ibuku tersayang, hidup itu perlu pergantian. Dan kadang pergantian itu menyakitkan. Perlu kelapangan dada dan kerelaan yang tinggi.
Dan mungkin aku kurang mempunyai kelapang dada dan kerelaan itu.

Kurasa, aku tidak sendirian mengalami hal itu. Banyak dari kami (mungkin bahkan semua), merasa nggak pengen meninggalkan semua yang kita lalui.

Lalu aku ingat. Satu yang kita lalui terkadang lebih indah bila kita lalui cuman sekali. Justru krn terjadi cuman sekali itu, semua jadi terasa lebih 'ada' di hati.

Kali ini aku berdoa, semoga aku selalu mengingat hal ini. Hidup penuh pergantian. Aku harap, pergantian kali ini merupakan pergantian yang lebih baik.

Semua juga berharap begitu kan?

Jumat, 17 Oktober 2008

Superhero!

Waktu itu liat adik kecilku lagi main nabrak-nabrakin tiruan spidermennya sama betmen. Karena melihat adegan itu, aku jadi berpikir. Superhero. Pahlawan super. Macem-macem namanya, mulai dari supermen, flesh, ketwomen, spidermen, dan lain sebagainya. Wah, wah, kalo disebutin satu-satu, kayaknya satu postingan blog gak bakal muat deh.
Superhero. Pahlawan super. Dipuja banyak orang. Tapi sebenernya, superhero bukan cuman yang biasa ditampilin di tivi-tivi aja. Kita sendiri pastilah punya sosok superhero sendiri. Namun mungkin kita nggak menyadarinya.
Bagiku sendiri, banyak banget orang-orang yang pantas dianugerahi medali superhero. Sosok berarti dalam hidupku. Ku coba untuk mendaftarnya ya:

1. Ayah. Haduh, tanpa dia, kita jadi apa sekarang? Tanpa kerja keras dan tetesan keringatnya, mana mungkin kita sudah bisa menikmati duduk di depan layar komputer dan membaca postingan ini? Di luar semua itu, ayah merupakan satu belahan jiwa di hidupku. Kadang aku membayangkan, tanpa Ayah, pasti nggak mungkin ada yang mengomentari setiap kata-kataku dengan komentar yang pedas dan bikin meringis sebel. Tanpa kehadiran Ayah, pasti setiap malam, aku hanya menonton tivi berdua dengan Ibuku. Tanpa kehadiran Ayah, mungkin nggak bakalan ada yang mencubitku dengan kesal ketika aku main ke rumah temenku tanpa bilang-bilang. Tanpa Ayah... bayangkan sendiri, betapa rasanya tidak adil dunia ini, bila kita tidak merasakan kasih sayangnya.

2. Ibu. Semua orang tahu, kali, perjuangan seperti apakah ibu melahirkan kita. Tapi memang mungkin merasa kurang puas dengan hal-hal yang diberikan Ibu. Cobalah berpikir jernih sebentar. Apa sajakah yang sudah kita berikan, sehingga harganya setara dengan setiap bulir tetesan asinya. Kasih Ibu sepanjang jalan. Nggak terhitung banyaknya.

3. Sobat. Sobat itu sesuatu yang harus dijaga. Biar kita nggak akan menyesal, ketika sudah waktunya untuk berpisah darinya. Kadang-kadang, begitu badmood, salah seorang sobat kita bakal dateng dan mengajak kita melupakan batu besar di hati kita.
Coba masukin lirik ini dalem-dalem ke hati kalian:

Graduation (Friend Forever)--vitamin C

And so we talked all night about the rest of our lives
Where we’re gonna be when we turn 25
I keep thinking times will never change
Keep on thinking things will always be the same
But when we leave this year we won’t be coming back
No more hanging out cause we’re on a different track
And if you got something that you need to say
You better say it right now cause you don’t have another day
Cause we’re moving on and we can’t slow down
These memories are playing like a film without sound
And I keep thinking of that night in june
I didn’t know much of love
But it came too soon and there was me and you
And then we got real blue
Stay at home talking on the telephone
We’d get so excited, we’d get so scared
Laughing at our selves thinking life’s not fair
And this is how it feels

1:
As we go on, we remember
All the times we had together
And as our lives change, come whatever
We will still be, friends forever

So if we get the big jobs and we make the big money
When we look back now, will our jokes still be funny?
Will we still remember everything we learned in school?
Still be trying to break every single rule
Will little brainy bobby be the stockbroker man?
Can heather find a job that won’t interfere with her tan?
I keep, I keep thinking that it’s not goodbye
Keep on thinking it’s a time to fly
And this is how it feels

Repeat 1

La, la, la, la; yeah, yeah, yeah
La, la, la, la, we will still be friends forever

Will we think about tomorrow like we think about now?
Can we survive it out there? can we make it somehow?
I guess I thought that this would never end
And suddenly it’s like we’re women and men
Will the past be a shadow that will follow us round?
Will these memories fade when I leave this town
I keep, I keep thinking that it’s not goodbye
Keep on thinking it’s a time to fly

Repeat 1 x3



Read more lyrics about / on: june, fly, forever, remember, change, school, graduation, tomorrow, leave, yeah, blue, money, together, stay, night, home, life, time, memory, gone


Siapapun berharap sobat yang dikenalnya adalah sobat sejatinya. Sobat yang selalu ada dan selalu setia pada kita. Kadang banyak pula sobat berbulu domba. Bermuka dua, ada maunya. Tapi jangan curiga dulu sama sobat kalian, apakah dia bener-bener sobat sejati ato cuman sebuah kamuflase. Buatlah diri kita yakin dan menaruh kepercayaan padanya.
Dan yang paling penting, jangan membuat sobat cuman jadi tong sampah. Buat diri kita berguna juga, jangan cuman bisa menumpahinya dengan cerita-cerita dan curhatan-curhatan panjang tanpa tepi. Kadang, jadilah tong sampah baginya. Ia juga butuh seorang sobat yang membuatnya merasa di-setia-in dan selalu ada untuknya.



Itu aja sih, singkatnya. Yah... emang kusebutkannya cuman perwakilan, soalnya kalo kusebutin satu-satu ntar bayar warnetnya mahal, lagi! Tapi dengan sedikit gambaran dariku, siapa superhero itu sebenarnya, mungkin kalian sudah dapat menyimpulkan your own superhero!
Jadi..., sudah punya fikiran belum, siapa superhero yang selalu melindungi kalian dengan kekuatan supernya??

Sabtu, 28 Juni 2008

Love is Cinta

Nggak tau kenapa,setiap denger bahasa indonesianya LOVE,aku langsung mengernyit. Rasanya geli gitu.
Aku sendiri nggak tau artinya LOVE. Yg paling tau ya Love is Cinta itu.
Kadang aku suka protes sama orang yg dengan gampangnya ngomong CINTA.
Kesannya kayak mau kawin aja.

Kata novel, cinta engga bisa di-logi-kan kan.
Gak bisa diungkapkan dg kata".
Tapi di lagu",banyak yg ngomong arti cinta itu blablabla.

Mau ambil contoh?
Lagu Kuil Cinta by Slank.
Aku sebel sama lagu ini.
Banyak kata" yg bikin jd pengen protes.
Nih:
>cinta itu suci=seumur" aku gak pernah denger judul film 'CINTA NAJIS' tuh.
>cinta itu putih=kiasan ini merepotkan orang berkulit kuning langsat, sawo matang, dan item.
>cinta itu tinggi=kasian bgt diriku dan orang" yg mengaku dirinya pendek.
>cinta itu murni=kok kayak iklan minyak telon ya?(minyak telon konnicare, semurni kasih ibu)
>cinta itu bersih=harus giat mandi nih.
>cinta itu bening/jernih=wah, sumber air minum baru nih.
>cinta itu air=tunggu, tunggu, air apa dulu nih? Air comberan? Wah, gawat!
>cinta itu cantik=kayaknya kita harus belajar menghargai orang" homo nih.
>cinta itu wangi=congrats to penjual parfum!

Nah, sekarang aku tambah bingung.
Jadi apa sih sebenarnya arti cinta itu?
Banyak orang sotoy yg dengan kata" canggih berpidato menjelaskan panjang-lebar tentang cinta.
Seolah cinta itu matematika.
Ah, aku sendiri gak tau.
Yg paling aku inget, kata orang cinta itu indah.
Liat aja ntar kalo aku ngerasain sendiri.
Awas aja kalo cinta itu ternyata gak seindah kata orang!

Sabtu, 21 Juni 2008

A Wonderful Word: Friendship!!

Sehebat"nya orang, pasti tetep aja orang itu ngerasa suseh nyari satu hal yg emang susah buat dicari.
Tau ga apa itu?
Ya, persahabatan.
Susah emang ngedapetin sobat yg niatannya emang cuman pengen jadi yg paling deket sama kita. Biasanya kan, kayak yg di tipi", banyak gitu yg ngehianatin sobatnya sendiri, demi alesan cowok-lah, duit-lah, apa-lah...

Nah, berhubung dg banyaknya pengalaman persahabatan yg kayak contoh di atas, aku jadi ngerasa bersukur banget. Gimana engga, aku punya sobat" yg heboh banget.
Pas lagi diem dikit, sendirian, pasti ada yg bakalan ngehampirin aku.
Pas lagi ketawa atau bahkan nyengir dikit, pasti ada yg nemenin nyengir.
Pas lagi bad mood, pasti ada yg nanyain: 'kamu kenapa?'

Huaahh...
Sobat"ku adalah orang" paling deket dan ngga ngerti kenpa, selalu aja tau apa yg lagi ada di otakku.
Kadang aku ketawa sendiri inget apa yg biasa kita lakuin bareng".

Sambil nyebrang, mau naik bemo, kita lambain tangan dg senyum manis bak cinderella kpd rakyat kecil, lalu ketawa bareng.
Sambil nyebrang, memberi hormat ria pada pak polisi pengatur lalu-lintas yg baik hati, lalu nyelonong seolah ga abis ngapa"in.
Sambil jalan muterin sekolah, nyanyi lagunya idola cilik sambil ngakak ga berenti".
Sambil makan di mi ayam depan sekolah, suit" ke cewe-cowo yg asik pacaran, lalu ketawa lagi.
Sambil dengerin guru ngomel, becanda bisik".
Sambil nunggu masuk bioskop, foto" dulu di toilet bioskop...
Sambil jalan pas istirahat, ngegodain Hadi sampai perut mules. (tapi tetep aja, Hadi-nya sok dibutuhin, sombong sekalii...)

Aku bingung, kenapa ya, masa" sekolah jadi ga kerasa bosennya?

Kemaren kemarennya lagi, aku ga masuk. Soalnya nganggur di sekolah, abis UKK, ga ada apa". So, aku telpon Nopi--salah satu sahabatku, dari tigapuluh delapan sobat--buat ngusir keboringan.
Aku: Males skul, ga ada kegiatan apa" kan di sono?
Nopi: Yap. Tapi aku tetep skul, ga rela ninggalin satu hari penuh tawa..
Aku: Iya sih. Sebenernya yg aku sebelin dari bolos juga itu. Ga bisa melewatkan satu hari dg tawa.

Aku tanya temen"ku, apa mereka rasain apa yg aku rasain about persobatan ini.
Jawab mereka: Iya.

Aku ngerasa, mereka (tigapuluh delapan sobatku itu) itu yg bikin aku punya alasan buat go to skul.
Jangan ngerasa aneh, aku sekarang lebih ngerasa tujuan skul-ku itu buat ketemu mereka. Tujuan menimba ilmu? Aku bingung, itu baiknya ditaro di nomor satu atau nomor dua?

Ah... tau lah.

Sabtu, 14 Juni 2008

Hadi: Satu Nama Yg Bikin Kontroversi!!

Yang dari smp dije pasti tau dong mahluk yg bernama Hadi ini?
Ya ya, tentu.
Dia adalah teman satu angkatanku, tapi beda kelas.
Ya ya, of course.
Dia itu yg mukanya siap digampar cewek manapun.


Yg belum tau, ini saat yg tepat buat kamu mengetahui siapakah anak ini, hingga dia mendapat keistimewaan namanya nangkring di-blog-ku?

Ehem, cerita dimulai.

Ya, pertama tau ada mahluk kunyuk di dunia itu pas aku baru naik ke kelas delapan. Nah, pas awal" itu, diadain yg namanya pengenalan terhadap sesuatu hal yg bagi para guru" sangatlah penting untuk menjaga harkat dan martabat bangsa: Pelatihan Baris Berbaris (lho?).

Iya. Bagi guru", PBB rupanya suatu pekerjaan yg Maha Penting.
Sayangnya, ini adalah hal paling 'no, thanks' bgt bagi kami, penerus bangsa berjiwa dewasa.
Halah. Lupain.

Nah, pas itu, guru kami dg menggunakan mikropon, berkata dg penuh semangat:
'Siapa yg ngga pake baju olahraga?'

Dan, seorang cowok berkulit putih tembok berjalan menatap langit. Iya, natap langit. Aku dari barisan paling belakang menatapnya dg pandangan eh-mas-gak-usah-berlagak-penting-deh.

Bahkan ketika guru kami itu memarahinya juga beberapa anak lain yg gak make baju olahraga, dia tetep aja natep langit. (Ini mengingatkanku pada seorang temenku yg paling hobi teriak": 'Siapa yg bawa hape kamera?!?! CEPET FOTO AWANNYA SEKARANG!! KEREN BGT TAU!!!').

Aku mengernyit sebel. Gile nih cowok. Petantang-petenteng gitu gayanya. Kayak rentenir" di film" Hidyah, Rahasia Ilahi dsb itu yg biasanya nendang" orang miskin yg gak bisa bayar utang.

Aku menunjuk cowok itu. 'Ih, najis bgt tuh anak. Sok keren.' kataku ke temen"ku.

Sejak saat itu, aku punya sebutan anak-esde-bgt: Hadi Si Sombong.
Istimewa.

Hadi, Hadi. Cowok itu memanglah ditakdirkan untuk menjadi idola cewek" bego di sekolahku. Dari jauh, dia emang keliatan cakep bgt. Dari deket?

Yg punya penyakit jantung, plis, demi kesehatan, jangan sampai liat dia versi deket.


Dari sikap covernya sih, dia keliatan suombuong buanguet. Yah, sebenernya nggak juga sih. Dia konyol juga. Konyol yg bikin enek, maksudnya.

Dia juga sok ganteng. Dan itu bukan sikap covernya doang. Aslinya jg kayak gitu.

Dia selalu bikin cewek berharap. Dia emang seneng bgt tepe". Caper gitu ceritanya. En capernya always bikin cewek salting.

Sobatku, jadi korban diAt first, sobatku ngga tau yg namanya Hadi itu yg mana.
En begitu tau, dia langsung naksir.

Okeh, gud bgt. Sobatku ngga bisa nutupin fil-nya. Dia keliatan bgt suka sama cowok sialan ini. Dan, ya, itu jelas" membuat Hadi makin gencar deketin sobatku. Thanks, Hadi. I luv u.

Di tengah" sobatku makin naksir Hadi, ada sebuah gosip yg fakta. Emang beneran. Di belakang dia, aku ngegosip sama temen" peri gosipku (bejat bgt ya, kelakuan kita? Jgn ditiru di rumah).

Gosipnya, si Hadi nembak temen sekelasnya.

Parahnya, sobatku denger apa yg kita omongin di belakang dia.

En, again, thanks bgt, Had. I Luv u so much. Sobatku nangis.

Tangannya digesek"in pecahan kaca sampe bekas guratan.

Duh. Dan cewek yg ditembak si Hadi jg tau kalo sabatku nangisin 'ini semua'. So, cewek itu nolak Hadi seraya menjelaskan alasannya menolaknya.

Alasan yg digunakan: Sobatku naksir Hadi.

Of course, Hadi kegirangan (kayaknya sih). Dan dia mulai memandang beda begitu liat sobatku di deketnya.

Uhh...
Inti cerita di atas: Aku benci bgt cowok bikin kontroversi ini!!!

Senin, 26 Mei 2008

Cewek vs Cowok!!

Hoo... siapapun mungkin pengen hidupnya selalu damai, tenteram, tak ada permusuhan. Tapi gimana lagi, di mana", yg namanya berantem itu udah jadi hal biasa" aja. Gak ada istimewanya. Paling", yg bikin istimewa, berantemnya sampe masuk koran dgn judul 'Tawuran Menewaskan Satu Orang'.

Hhh...
Kelasku pun nggak pernah luput dari virus 'berantem, oh yes!'.
Awal" kelas delapan dulu, ada suatu musibah (gila, bahasanya!!) yg melibatkan sekitar sepuluh anak cewek.

Dimulai dari pengen meneruskan tradisi mandi air alias siram"an pas ada salah satu anak yg ulang tahun, malapetaka, bencana, musibah (ayo, apalagi?) ini terjadi.

Humm, cewek bernama Nopi--yg termasuk sbg cewek plg berpengaruh di kelas, lagi ultah. Dan kerennya, anak" berencana memberi sesuatu yg beda.

Yap, Nopi harus bersukur menerima kejutan dr kami.
Lima belas bungkus Pop Ice plus sebungkus tepung.

Lalu semua bahan keren itu ditumpahkan di mukanya.

Dan lalu? Dia memeluk satu persatu dari kami.
Ampuh.

Kami ikut basah kuyup.

Dengan senang hati, kami memulai acara 'menyiram badan orang lain yg ada di dekat kita.'
Mengisi botol" kosong dg air keran dan menyiramkan ke tubuh siapa aja yg masih kering.

Di tengah" tawa kita, seorang guru berkata 'Besok ke BP'.

Uggh...

Buruknya, besoknya ada pelajaran wali kelas kami.
Dan, yah. Keren.

Kita kena semprot.

Dan ternyata, wali kelas kami sempat memberikan hukuman yg cukup bodoh.
Kami disuruh menulis siapalah racun di kelas kita. Yg ngebuat kelas kita seperti 'ini'.


Dari sana kedamaian mulai terusik.
Banyak anak yg dendam ke anak lain menuliskan nama anak yg dibencinya tersebut.

Anak cewek membela satu temen cewek bernama Billa yg kena dendam salah satu dr temen sekelas kita. Dari situ, merambat" permasalahan ttg satu cowok lain kelas yg membenci Billa. Temen" cowok kami, untuk menghargai cowok lain kelas itu, ikut"an membenci Billa. Peperangan dimulai. Cewek" menatap cowok" dg pandangan mati-aja-sana. Sementara cowok memandang cewek" dg pandangan apaan-sih-penting-ya.

Ada lagi, dari hukuman bodoh wali kelas kami itu, ada yg menunjukkan perasaannya selama ini ketika divonis banci. Nah, si yg divonis banci (namanya disensor!), menangis meraung", bahkan sempet pingsan ketika mengatakan (meneriakkan, tepatnya) perasaan dendamnya.

Wali kelas kami sampai bingung. Repot ngurusi orang seperti ini.

Dalam proses nontonin anak ini, kami mulai baikan. Salam"an gitu. Kayak lebaran.
Yah, sebagaimanapun menyebalkannya sobat, tetep aja mereka bagian terpenting dr idup kita.

Sama siapa lagi bila kita tak punya apa" buat digandeng tangannya pas lagi suntuk di sekolah?
Lean on me, guys...

Jumat, 16 Mei 2008

Sesuatu Paling Menyebalkan di SMP!

Ternyata meskipun ceritanya masa SMP selalu indah, tetep aja ada dong masa yang ugghhh... nyebelin buanget!!
Masa nih ya, ada saat" ketika aku diiket, ditaro di atas panggung di aula yg sereemm banget, dan ditinggal sendirian oleh teman" laknat aku itu ke gerbang aula.
Wih... ck, ck, ck... Teganya...

Jadi gini nih ceritanya...
Awalnya idupku indah, sebelum aku ikut meramaikan membuat lampion--dalam rangka perlombaan lampion plg bagus se sekolah. Hampir seisi kelas bekerja keras buat bikin lampion itu.
Aku?

Haha, cuman main" sambil ngegodain lampion" hasil buah tangan teman"ku itu, dg berkata: haha... lampion kalian bentuknya kayak anak kuntilanak itu lho... yg kemarin ada di kuntilanak tiga... iya, mirip bgt!

Otomatis anak" pada nimpukin aku.
Yg lebih tega, ada yg memberi usulan buat ngiket aku dg benang" yg bergelimpangan di lantai.

Dan, wao! Temen"ku dg semangatny menyetujui ide penganiayaan itu.

Hap, sedetik kemudian, temen"ku udah mengikat kedua tanganku, kedua kakiku, dan dgn senang hati menarikku ke bagian panggung, tempat paling gelap, paling pojok, paling serem, angker, berdebu, dan... semua yg 'no way' bgt!!

Mereka ketawa", lalu dg beringasnya berniat meninggalkanku sendirian...

Aku, cewek cantik yg lemah(^_^), berusaha melepaskan simpul tali mati di tangan dan kaki. Dan, sukurlah, aku berhasil.
Aku kembali ke tempat yg terlindung.

Sayangnya, ketika kembali ke tempat yg aku angap 'yg terlindung', sepatu dan tasku telah menghilang.

Tas ternyata telah diambil salah seorang teman"ku, dan sepatu telah berada di rantig pohon yg tinggi bgt...

Huff...
Aku yg pendek jelas gag mungkin ngambil sepatu itu! Dan... tak ada satupun yg mau ngambilin!

Aku memutar otak, mencari akal.

Tring!
Aha!
Aku lgsung kembali ke aula, menangis terisak". Teman"ku yg sialan itu lgsung iba.
Mereka dg ikhlas, memberikan kembali tas dan sepatuku.
Dan, begitu tas dan sepatu dikembalikan kpdku, aku ketawa keras".


Haha...

Yah, setelah capek" dianiaya begitu, aku tetep aja pulang sore seperti temen"ku yg capek krn BIKIN LAMPION.

Teganya teman"ku...

Senin, 05 Mei 2008

Masa SMP adlh yg terindah! (part. 2)

Kemarin udah aku ceritakan kehidupan SMP-ku yg menakjubkan ketika kelas tujuh.
Sekarang waktunya cerita indah di bangku kelas delapan.


Kelas ini adalah kelas yg bernama delapan-a. Atau yg biasa di sebut "WOLA". Singkatan dari WOLu A. Yah, awal mula nama ini nggak terlalu istimewa yah.
Jadi ceritanya, pd pelajaran Seni Budaya, kita semua masing" ditugasin buat mendesain pin yg desainnya harus berisi tentang kelas kebanggaan kami ini.

Dan si jangkung Nezha yg hobinya suka ngemutin tangan orang, mencoret" desain pinnya dengan kata" baru, yaitu: wola.
Dan dlm hitungan hari, pin" anak" lain dipenuhi kata": wola selamanya, wola yg kucinta, wola apa adanya, dsb., dst., dll.


Yah, itu sejarah yg tercipta tanpa sengaja yg menciptakan nama kami.


Ehem.

WOLA.

Kami bukanlah anak" yg semakin kemudian bisa diharapkan setelah naik satu tingkat.
Bukan, sama sekali bukan.

Kami bukanlah anak" yg semakin membaik krn kehadiran temen baru yg dipindahkan ke kelas ini.
Benar" bukan.


Kami hanalah renkarnasi dr anak" tujuh e yg badung".
Dan setelah renkarnasi itu, kami malah semakin badung, bego, jorok, rame...


Mana mungkin julukan" jelek itu tidak dilimpahkan pd anak" yg berani tawuran sama anak guru BP yg dibenci luar dalam?

Mana mungkin julukan" jelek itu tidak disorotkan pd anak" yg doyan menggebrak" meja sambil menggenjreng lima gitar sekaligus sembari menyanyi ramai" beserta tiga puluh delapan anak di dlmnya, pada waktu pelajaran fisika?




Ini dia cerita lengkapnya.


1. Hari itu hari sabtu. Dua jam pelajaran terakhir adalah pelajaran maminya wola, bu anik yg mengajar pelajaran paling BERMUTU di sekolah: fisika.
Guru ini guru yg asyik kalo pelajaran yg diajarinya ukan pelajaran semacam fisika. Dia guru yg gampang dibikin ketawa.
Jreng. Hari itu ulangan fisika.
Sebenernya gak bisa disebut ulangan, krn semua anak bisa bebas berjalan ke sana ke mari, mencari jawaban ke segala penjuru. Ada yg mengirimkan sms ke seluruh hape yg dipunya anak sekelas. Ada yg mendempetkan seluruh meja di kelas, hingga sederet anak tak bisa ke mana".
Hebatnya, guru kami itu tidak menyadari semua ini.

Ulangan selesai dan waktu pulang sekolah masih sepuluh mnitan lagi.
Kami mulai menggebrak" meja, bernyanyi keras", menggenjreng lima gitar yg dibawa lima anak sekaligus.
Memecah keheningan suasana belajar-mengajar kelas" lain.
Anak" kelas lain yg lewat mengintip ngeri dr balik jendela.

Kami menyanyikan Jika Itu Memang Terbaik-nya Ungu dg suara terbaik yg kami punya: teriakan mematikan.
Guru kami mencoba menghentikan, tapi percuma saja. Kekuatan hero kami sudah tak bisa dikendalikan.
Tiba", seorang anak dr kelas sebelah menyeruak sembari mengatakan kata" yg cukup menyihir: 'ketua kelas, dipanggil guru BP'.

....


2. Hari itu hari Rabu. Hari yg menyenangkan (bila pelajaran matematika dianggap menyenangkan juga). Karena, pada dua jam terakhir bakalan ada pelajaran di lapangan (tempat yg paling strategis but ngecengin anak kelas embilan), pelajaran olahraga.
Kala it, kami, cewek", dibiarkan bermain bulutangkis di lapangan basket. Sementara anak" cowok bermain di lapangan belakang. Guru kami rupanya lagi ogah mengajar kami. Jadi kami dibiarkan bermain sendiri tanpa terlihat batang hidung sang guru.

Setelah satu jam lebih, cewek" yg kemayu dan nggak tahan banting kayak kami" ini kembali ke kelas. Di sana, telah menunggu teman" kami yg males ke lapangan. Mereka membawa kabar buruk.
Lima belas anak cowok (yg juga semua stok anak cowok di WOLA), telah terlibat pergulatan dg anak guru BP yg bernama Bu Sundus.
Dan sekarang mereka tengah berjuang di ruang sidang alias ruang BP. Wih, benar" cari mati.

Kami, anak" cewek berencana bersandiwara di dpn anak cowok dg nangis" gt.
Tapi yg ada, kami nangis beneran. Itu dikarenakan Bu Sundus melewati kelas kami dg mata sembap dan suara serak.

Kami mengejar guru itu dan bersujud" minta maaf (yah, ini cuma untuk memberi kesan lebih...). Dan mulai detik itu, kami berniat nyuekin semua cowok yg idup di kelas.
Dan demi mengobati luka menganga di hati kami (cieeh...), kami berniat menghabiskan masa hukuman yg menimpa kami sekelas (dg ditiadakannya pelajaran seharian, esoknya) untuk membikin rujak buah ramai", just for girls, hari berikutnya.

Keesokan harinya, kami bersikap seolah" anak cowok hanyalah sekumpulan semut yg pantas untuk diacuhkan.

Namun, akhirnya sikap diem"an itu luntur. Kami kembali ngobrol, ketawa, nyanyi bersama". Rujak yg dibikin anak" cewek dibagi dua, dimakan bareng".

Anak kelas lain yg udah tau vonis hukuman kami, hanya melongo heran, kenapa gitu, kita masih saja bersatu meskipun jelas" badai telah meluluhlantakkan kekompakan kami, begitu pikir mereka.



Ah...
Asam manisnya kehidupan, tapi bila kami selalu bersama, itu semua terasa selalu indah untuk dikenang...
Selamanya...

Minggu, 04 Mei 2008

Masa SMP adlh yg terindah! (part.1)

Siapa bilang, cuman masa SMA yg terindah?!


oh, okey aku emang blum pernah ngerasain indahnya masa" SMA (SMP ajh blum lulus!), tapi sejauh ini masa SMP lah masa yg indaaahhh... banget.
Teman" yg kompak, cinta pertama yg byutipul, guru" yg gmpang dibikin marah...
Adakah yg lebih hebat dr itu semua?

Takkan ada!

Masa SMP dimulai dr suatu kelas berisi tiga puluh tujuh anak yg masing" dr mereka memiliki potensi menjadi anak badung. Mereka berlebel: Tujuh E.
Menurut orang" bego sikh, kelas ini adalah kelas terbaik. Kelas SBI. Anaknya hebat", pinter", baik"...
Perfek bgt deh...


Lalu sgala harapan guru" yg ditumpahkan pd kami, segera lenyap. Menurut mereka yg telah mendapat hidayah, kami bukanlah anak" cemerlang yg psti akan bisa memimpin negara dan bangsa dgn arif dan sangat bijaksana.
Kami hanyalah anak" yg sangat luar biasa: many talk, little work. Hobinya bikin guru" pengen membuat sanksi berupa hukuman kurung kepada murid" hiperaktif.
Rame, males, bego, jorok...

Semua sebutan jelek", kami yg punya.

Tapi anehnya, kelas ini masih memiliki satu hal yg lumayan bikin wali kelas tersenyum lega(meski nggak tersenyum lega" amat).

Yah, kami kelas yg kompak. Senang saat semuanya gembira, sedih saat semuanya menangis.


Pernah, kami merencanakan membuat surprise buat guru favorit kami: miss ifa.
Selama dua bulan kami menabung, dan hebatnya hasil yg kami dapatkan adalah lebih dari tiga ratus ribu!

Lalu kami pun berencana segera membelanjakan uang itu.

Tiga rats ribu!

Kami membelanjakannya untuk membeli jam tangan bermerek Alba,QQ. Baguss... bgt jamnya. Bentuknya segi enam, berwarna biru dengan rantai bening menkilap.

Tiga ratus ribu!

Kami membelanjakannya untuk membeli sebuah boneka lebah gede berwarna biru-pink, berhias hati dipunggungnya. Lucuuu... bgt!


Tiga ratus ribu!

Kami membelanjakannya untuk membeli sebuah binder plus loose leaf limapuluh lembar. Loose leaf itu kami bagikan kepada tiga puluh tujuh anak di kelas kami untuk diisi biodata dan ucapan met ultah.

Pada hari-H, salah satu cewek bernama Maya membawa sepotong gede kue black forest dengan dua puluh tujuh lilin di atasnya.
Peljaran miss ifa terletak di jam pertama.

Sepuluhan orang keluar kelas, membawa kue itu tersembunyi sebelum miss ifa dateng.
Setelah do'a selesai, kami mengetuk pintu dan menyeruak sembari menyanyikan lagu wajib ulang tahun: happy birthday.

Miss ifa tersenyum terharu.


Dan senyumnya, dan senyum kami, dan senyumku, senyum dunia, saat itu tergambar jelas di otakku, hatiku, batinku, terekam selamanya, bahkan meskipun aku telah menyambut dunia SMA yg indah nanti...