Senin, 26 Mei 2008

Cewek vs Cowok!!

Hoo... siapapun mungkin pengen hidupnya selalu damai, tenteram, tak ada permusuhan. Tapi gimana lagi, di mana", yg namanya berantem itu udah jadi hal biasa" aja. Gak ada istimewanya. Paling", yg bikin istimewa, berantemnya sampe masuk koran dgn judul 'Tawuran Menewaskan Satu Orang'.

Hhh...
Kelasku pun nggak pernah luput dari virus 'berantem, oh yes!'.
Awal" kelas delapan dulu, ada suatu musibah (gila, bahasanya!!) yg melibatkan sekitar sepuluh anak cewek.

Dimulai dari pengen meneruskan tradisi mandi air alias siram"an pas ada salah satu anak yg ulang tahun, malapetaka, bencana, musibah (ayo, apalagi?) ini terjadi.

Humm, cewek bernama Nopi--yg termasuk sbg cewek plg berpengaruh di kelas, lagi ultah. Dan kerennya, anak" berencana memberi sesuatu yg beda.

Yap, Nopi harus bersukur menerima kejutan dr kami.
Lima belas bungkus Pop Ice plus sebungkus tepung.

Lalu semua bahan keren itu ditumpahkan di mukanya.

Dan lalu? Dia memeluk satu persatu dari kami.
Ampuh.

Kami ikut basah kuyup.

Dengan senang hati, kami memulai acara 'menyiram badan orang lain yg ada di dekat kita.'
Mengisi botol" kosong dg air keran dan menyiramkan ke tubuh siapa aja yg masih kering.

Di tengah" tawa kita, seorang guru berkata 'Besok ke BP'.

Uggh...

Buruknya, besoknya ada pelajaran wali kelas kami.
Dan, yah. Keren.

Kita kena semprot.

Dan ternyata, wali kelas kami sempat memberikan hukuman yg cukup bodoh.
Kami disuruh menulis siapalah racun di kelas kita. Yg ngebuat kelas kita seperti 'ini'.


Dari sana kedamaian mulai terusik.
Banyak anak yg dendam ke anak lain menuliskan nama anak yg dibencinya tersebut.

Anak cewek membela satu temen cewek bernama Billa yg kena dendam salah satu dr temen sekelas kita. Dari situ, merambat" permasalahan ttg satu cowok lain kelas yg membenci Billa. Temen" cowok kami, untuk menghargai cowok lain kelas itu, ikut"an membenci Billa. Peperangan dimulai. Cewek" menatap cowok" dg pandangan mati-aja-sana. Sementara cowok memandang cewek" dg pandangan apaan-sih-penting-ya.

Ada lagi, dari hukuman bodoh wali kelas kami itu, ada yg menunjukkan perasaannya selama ini ketika divonis banci. Nah, si yg divonis banci (namanya disensor!), menangis meraung", bahkan sempet pingsan ketika mengatakan (meneriakkan, tepatnya) perasaan dendamnya.

Wali kelas kami sampai bingung. Repot ngurusi orang seperti ini.

Dalam proses nontonin anak ini, kami mulai baikan. Salam"an gitu. Kayak lebaran.
Yah, sebagaimanapun menyebalkannya sobat, tetep aja mereka bagian terpenting dr idup kita.

Sama siapa lagi bila kita tak punya apa" buat digandeng tangannya pas lagi suntuk di sekolah?
Lean on me, guys...

Jumat, 16 Mei 2008

Sesuatu Paling Menyebalkan di SMP!

Ternyata meskipun ceritanya masa SMP selalu indah, tetep aja ada dong masa yang ugghhh... nyebelin buanget!!
Masa nih ya, ada saat" ketika aku diiket, ditaro di atas panggung di aula yg sereemm banget, dan ditinggal sendirian oleh teman" laknat aku itu ke gerbang aula.
Wih... ck, ck, ck... Teganya...

Jadi gini nih ceritanya...
Awalnya idupku indah, sebelum aku ikut meramaikan membuat lampion--dalam rangka perlombaan lampion plg bagus se sekolah. Hampir seisi kelas bekerja keras buat bikin lampion itu.
Aku?

Haha, cuman main" sambil ngegodain lampion" hasil buah tangan teman"ku itu, dg berkata: haha... lampion kalian bentuknya kayak anak kuntilanak itu lho... yg kemarin ada di kuntilanak tiga... iya, mirip bgt!

Otomatis anak" pada nimpukin aku.
Yg lebih tega, ada yg memberi usulan buat ngiket aku dg benang" yg bergelimpangan di lantai.

Dan, wao! Temen"ku dg semangatny menyetujui ide penganiayaan itu.

Hap, sedetik kemudian, temen"ku udah mengikat kedua tanganku, kedua kakiku, dan dgn senang hati menarikku ke bagian panggung, tempat paling gelap, paling pojok, paling serem, angker, berdebu, dan... semua yg 'no way' bgt!!

Mereka ketawa", lalu dg beringasnya berniat meninggalkanku sendirian...

Aku, cewek cantik yg lemah(^_^), berusaha melepaskan simpul tali mati di tangan dan kaki. Dan, sukurlah, aku berhasil.
Aku kembali ke tempat yg terlindung.

Sayangnya, ketika kembali ke tempat yg aku angap 'yg terlindung', sepatu dan tasku telah menghilang.

Tas ternyata telah diambil salah seorang teman"ku, dan sepatu telah berada di rantig pohon yg tinggi bgt...

Huff...
Aku yg pendek jelas gag mungkin ngambil sepatu itu! Dan... tak ada satupun yg mau ngambilin!

Aku memutar otak, mencari akal.

Tring!
Aha!
Aku lgsung kembali ke aula, menangis terisak". Teman"ku yg sialan itu lgsung iba.
Mereka dg ikhlas, memberikan kembali tas dan sepatuku.
Dan, begitu tas dan sepatu dikembalikan kpdku, aku ketawa keras".


Haha...

Yah, setelah capek" dianiaya begitu, aku tetep aja pulang sore seperti temen"ku yg capek krn BIKIN LAMPION.

Teganya teman"ku...

Senin, 05 Mei 2008

Masa SMP adlh yg terindah! (part. 2)

Kemarin udah aku ceritakan kehidupan SMP-ku yg menakjubkan ketika kelas tujuh.
Sekarang waktunya cerita indah di bangku kelas delapan.


Kelas ini adalah kelas yg bernama delapan-a. Atau yg biasa di sebut "WOLA". Singkatan dari WOLu A. Yah, awal mula nama ini nggak terlalu istimewa yah.
Jadi ceritanya, pd pelajaran Seni Budaya, kita semua masing" ditugasin buat mendesain pin yg desainnya harus berisi tentang kelas kebanggaan kami ini.

Dan si jangkung Nezha yg hobinya suka ngemutin tangan orang, mencoret" desain pinnya dengan kata" baru, yaitu: wola.
Dan dlm hitungan hari, pin" anak" lain dipenuhi kata": wola selamanya, wola yg kucinta, wola apa adanya, dsb., dst., dll.


Yah, itu sejarah yg tercipta tanpa sengaja yg menciptakan nama kami.


Ehem.

WOLA.

Kami bukanlah anak" yg semakin kemudian bisa diharapkan setelah naik satu tingkat.
Bukan, sama sekali bukan.

Kami bukanlah anak" yg semakin membaik krn kehadiran temen baru yg dipindahkan ke kelas ini.
Benar" bukan.


Kami hanalah renkarnasi dr anak" tujuh e yg badung".
Dan setelah renkarnasi itu, kami malah semakin badung, bego, jorok, rame...


Mana mungkin julukan" jelek itu tidak dilimpahkan pd anak" yg berani tawuran sama anak guru BP yg dibenci luar dalam?

Mana mungkin julukan" jelek itu tidak disorotkan pd anak" yg doyan menggebrak" meja sambil menggenjreng lima gitar sekaligus sembari menyanyi ramai" beserta tiga puluh delapan anak di dlmnya, pada waktu pelajaran fisika?




Ini dia cerita lengkapnya.


1. Hari itu hari sabtu. Dua jam pelajaran terakhir adalah pelajaran maminya wola, bu anik yg mengajar pelajaran paling BERMUTU di sekolah: fisika.
Guru ini guru yg asyik kalo pelajaran yg diajarinya ukan pelajaran semacam fisika. Dia guru yg gampang dibikin ketawa.
Jreng. Hari itu ulangan fisika.
Sebenernya gak bisa disebut ulangan, krn semua anak bisa bebas berjalan ke sana ke mari, mencari jawaban ke segala penjuru. Ada yg mengirimkan sms ke seluruh hape yg dipunya anak sekelas. Ada yg mendempetkan seluruh meja di kelas, hingga sederet anak tak bisa ke mana".
Hebatnya, guru kami itu tidak menyadari semua ini.

Ulangan selesai dan waktu pulang sekolah masih sepuluh mnitan lagi.
Kami mulai menggebrak" meja, bernyanyi keras", menggenjreng lima gitar yg dibawa lima anak sekaligus.
Memecah keheningan suasana belajar-mengajar kelas" lain.
Anak" kelas lain yg lewat mengintip ngeri dr balik jendela.

Kami menyanyikan Jika Itu Memang Terbaik-nya Ungu dg suara terbaik yg kami punya: teriakan mematikan.
Guru kami mencoba menghentikan, tapi percuma saja. Kekuatan hero kami sudah tak bisa dikendalikan.
Tiba", seorang anak dr kelas sebelah menyeruak sembari mengatakan kata" yg cukup menyihir: 'ketua kelas, dipanggil guru BP'.

....


2. Hari itu hari Rabu. Hari yg menyenangkan (bila pelajaran matematika dianggap menyenangkan juga). Karena, pada dua jam terakhir bakalan ada pelajaran di lapangan (tempat yg paling strategis but ngecengin anak kelas embilan), pelajaran olahraga.
Kala it, kami, cewek", dibiarkan bermain bulutangkis di lapangan basket. Sementara anak" cowok bermain di lapangan belakang. Guru kami rupanya lagi ogah mengajar kami. Jadi kami dibiarkan bermain sendiri tanpa terlihat batang hidung sang guru.

Setelah satu jam lebih, cewek" yg kemayu dan nggak tahan banting kayak kami" ini kembali ke kelas. Di sana, telah menunggu teman" kami yg males ke lapangan. Mereka membawa kabar buruk.
Lima belas anak cowok (yg juga semua stok anak cowok di WOLA), telah terlibat pergulatan dg anak guru BP yg bernama Bu Sundus.
Dan sekarang mereka tengah berjuang di ruang sidang alias ruang BP. Wih, benar" cari mati.

Kami, anak" cewek berencana bersandiwara di dpn anak cowok dg nangis" gt.
Tapi yg ada, kami nangis beneran. Itu dikarenakan Bu Sundus melewati kelas kami dg mata sembap dan suara serak.

Kami mengejar guru itu dan bersujud" minta maaf (yah, ini cuma untuk memberi kesan lebih...). Dan mulai detik itu, kami berniat nyuekin semua cowok yg idup di kelas.
Dan demi mengobati luka menganga di hati kami (cieeh...), kami berniat menghabiskan masa hukuman yg menimpa kami sekelas (dg ditiadakannya pelajaran seharian, esoknya) untuk membikin rujak buah ramai", just for girls, hari berikutnya.

Keesokan harinya, kami bersikap seolah" anak cowok hanyalah sekumpulan semut yg pantas untuk diacuhkan.

Namun, akhirnya sikap diem"an itu luntur. Kami kembali ngobrol, ketawa, nyanyi bersama". Rujak yg dibikin anak" cewek dibagi dua, dimakan bareng".

Anak kelas lain yg udah tau vonis hukuman kami, hanya melongo heran, kenapa gitu, kita masih saja bersatu meskipun jelas" badai telah meluluhlantakkan kekompakan kami, begitu pikir mereka.



Ah...
Asam manisnya kehidupan, tapi bila kami selalu bersama, itu semua terasa selalu indah untuk dikenang...
Selamanya...

Minggu, 04 Mei 2008

Masa SMP adlh yg terindah! (part.1)

Siapa bilang, cuman masa SMA yg terindah?!


oh, okey aku emang blum pernah ngerasain indahnya masa" SMA (SMP ajh blum lulus!), tapi sejauh ini masa SMP lah masa yg indaaahhh... banget.
Teman" yg kompak, cinta pertama yg byutipul, guru" yg gmpang dibikin marah...
Adakah yg lebih hebat dr itu semua?

Takkan ada!

Masa SMP dimulai dr suatu kelas berisi tiga puluh tujuh anak yg masing" dr mereka memiliki potensi menjadi anak badung. Mereka berlebel: Tujuh E.
Menurut orang" bego sikh, kelas ini adalah kelas terbaik. Kelas SBI. Anaknya hebat", pinter", baik"...
Perfek bgt deh...


Lalu sgala harapan guru" yg ditumpahkan pd kami, segera lenyap. Menurut mereka yg telah mendapat hidayah, kami bukanlah anak" cemerlang yg psti akan bisa memimpin negara dan bangsa dgn arif dan sangat bijaksana.
Kami hanyalah anak" yg sangat luar biasa: many talk, little work. Hobinya bikin guru" pengen membuat sanksi berupa hukuman kurung kepada murid" hiperaktif.
Rame, males, bego, jorok...

Semua sebutan jelek", kami yg punya.

Tapi anehnya, kelas ini masih memiliki satu hal yg lumayan bikin wali kelas tersenyum lega(meski nggak tersenyum lega" amat).

Yah, kami kelas yg kompak. Senang saat semuanya gembira, sedih saat semuanya menangis.


Pernah, kami merencanakan membuat surprise buat guru favorit kami: miss ifa.
Selama dua bulan kami menabung, dan hebatnya hasil yg kami dapatkan adalah lebih dari tiga ratus ribu!

Lalu kami pun berencana segera membelanjakan uang itu.

Tiga rats ribu!

Kami membelanjakannya untuk membeli jam tangan bermerek Alba,QQ. Baguss... bgt jamnya. Bentuknya segi enam, berwarna biru dengan rantai bening menkilap.

Tiga ratus ribu!

Kami membelanjakannya untuk membeli sebuah boneka lebah gede berwarna biru-pink, berhias hati dipunggungnya. Lucuuu... bgt!


Tiga ratus ribu!

Kami membelanjakannya untuk membeli sebuah binder plus loose leaf limapuluh lembar. Loose leaf itu kami bagikan kepada tiga puluh tujuh anak di kelas kami untuk diisi biodata dan ucapan met ultah.

Pada hari-H, salah satu cewek bernama Maya membawa sepotong gede kue black forest dengan dua puluh tujuh lilin di atasnya.
Peljaran miss ifa terletak di jam pertama.

Sepuluhan orang keluar kelas, membawa kue itu tersembunyi sebelum miss ifa dateng.
Setelah do'a selesai, kami mengetuk pintu dan menyeruak sembari menyanyikan lagu wajib ulang tahun: happy birthday.

Miss ifa tersenyum terharu.


Dan senyumnya, dan senyum kami, dan senyumku, senyum dunia, saat itu tergambar jelas di otakku, hatiku, batinku, terekam selamanya, bahkan meskipun aku telah menyambut dunia SMA yg indah nanti...